Rabu, 14 Mei 2008

Kenaikan BBM Menyengsarakan Rakyat

Nasib rakyat nantinya kian tak menentu, jika pemerintah benar-benar menaikan harga BBM. Pemerintah sepertinya tak pernah peduli akan nasib rakyat kecil. Pemerintah selalu saja berfikir pendek, tak pernah punya solusi yang komprehensif untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul di Indonesia. Pemerintah dalam hal ini SBY belum pernah mengatasi masalah tanpa masalah, hal ini akibat salah alamat dalam setiap menyelesaikan masalah. pemerintah hanya "grusa-grusu" dalam mengambil tindakan.

Masalah BBM ini misalnya, pemerintah hanya mengambil gampangnya saja, yakni mencabut subsidi. Padahal masih banyak solusi yang saya kira dapat dilakukan oleh pemerintah. Sudah banyak pakar ekonomi yang memberikan masukan, namun tak satupun di adopsi oleh SBY.

Menyelesaikan masalah BBM ini sebenarnya sederhana saja, tapi karena SBY dan para menterinya sudah tidak pernah membuka UUD 1945 yang telah di amandem maka kacaulah semua kebijakan yang diambil. Dalam UUD 45 di sebutkan bahwa 'Bumi, tanah, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya (minyak bumi, gas, batubara, bahan tambang lainnya) adalah milik negara dan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat' -maaf jika ada kalimat yang salah, tapi insya allah seperti ini-.

Jadi selama ini apa yang dialakukan? minyak kita ternyata di jual kepada korporat-korporat asing dengan harga yang murah dan oleh korporat-korporat tersebut diolah dan di jual kembali ke Indonesia dengan harga yang mahal-sungguh keterlauan-.

Siapa yang memulai hal ini? ya tentu saja para pemimpin-pemimpin kita terdahulu dan sekarang termasuk SBY.

cukup dulu besok disambung lagi, sebenarnya masih banyak yang ingin disampaikan
Thanks...

Tidak ada komentar: